- Bisa Menganggu Pola Pemikiran Anak
Terbukti dari pola pemikiran anak-anak dan usia dewasa masih berbeda jauh.
Kemampuan anak dalam mencerna pesan juga masih terbatas, sehingga saat mendengarkan lagu orang dewasa berulang kali anak-anak cenderung menerima tidak menyaring terlebih dahulu.
Maka dari itu terlalu sering mendengarkan lag orang dewasa dapat menganggu pola pemikiran anka-anak.
Baca Juga : 5 Fakta Dari Sejarah Topeng Bali, Anda Wajib Tahu
- Bisa Menimbulkan Trauma
Pada efek buruk mendengarkan musik orang dewasa bisa memberi perasaan trauma.
Lag patah hati ataupun jatuh cinta cukup banyak beredar di pasaran sehingga memberi efek trauma pada anak-anak.
Bahkan anak-anak masih belum mengerti soal konsep seputar jatuh cinta, patah hati, dan fenomena lainnya.
Tidak jarang bahwa anak nantinya merasakan trauma berat karena sering dengarkan lagu dewasa.
- Persepsi Anak Bisa Rusak
Bisa dikatakan bahwa persepsi anak dapat rusak karena mendengarkan lagu orang dewasa.
Maka dari itu kepolosan anak bisa saja satu poin yang mendapat dampak buruknya.
Kisah cinta dan beberapa cerita dari lagu dewasa dapat memberi efek buruk pada mental dan aspek persepsi anak-anak.
Baca Juga : Anies Baswedan Ajak Kalangan Milenial Jadi PNS, Gajinya 12-18 Juta Per Bulan, Minat?
- Terlihat Bersikap Dewasa di Usia Anak-Anak
Pada faktanya ada beberapa anak memperlihatkan kesukaannya terhadap dandan seperti orang dewasa.
Hal tersebut sebenarnya masih kurang baik dan menjadi tanda bahwa anak-anak terpapar oleh makna dari lag dewasa.
Situasi bisa berubah kapan saja dan memberi perilaku yang memang di luar batas normal.
Beberapa tingkat laku di luar batas normal diantarnaya berkelahi, berciuman, hingga mengucapkan kata kasar.