INAKINI.COM – Menteri Perdagangan Indonesia (Mendag) Muhammad Lutfi mewakili Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Peluncuran Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik atau Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), secara virtual dari Jakarta pada Senin (23/05).
Dalam pidatonya, Mendag menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia menyambut baik upaya untuk memperkuat hubungan ekonomi dan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik melalui IPEF ini.
“Kami menyambut baik intensi banyak negara, termasuk Amerika Serikat, untuk memperkuat hubungan ekonomi dan kerja sama di Indo-Pasifik. Peluncuran Indo-Pacific Economic Framework atau IPEF adalah bukti dari intensi tersebut,†ujar Mendag Muhammad Lutfi.
Lebih lanjut, Mendag memaparkan empat prinsip yang harus digarisbawahi dalam kerangka kerja sama ini.
Pertama, IPEF harus menghasilkan kerja sama yang konkret dan saling menguntungkan. Hanya dengan demikian, manfaat IPEF dapat dirasakan oleh rakyat negara-negara kita
Kedua, IPEF harus bersifat inklusif dan terbuka bagi semua negara di kawasan. Mendag menilai, kawasan Indo-Pasik terlalu besar jika manfaatnya hanya dinikmati oleh negara-negara tertentu.
“Kerja sama ekonomi inklusif akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang. Kami tidak ingin melihat IPEF hanya sekadar instrumen untuk memenuhi kebutuhan negara-negara lain,†ucapnya.
Ketiga, IPEF seharusnya tidak menciptakan tantangan-tantangan pembangunan baru bagi negara-negara di kawasan.
“Penerapan norma-norma dan standar-standar dalam kerja sama ekonomi harus didukung dengan program-program pengembangan kapasitas untuk memastikan bahwa semua negara di kawasan bisa berpartisipasi sepenuhnya,†ujar Lutfi.
Keempat, IPEF harus mendorong sinergi antara IPEF dan kerangka kerja regional lainnya, terutama ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
“Kami berharap IPEF dapat berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas, serta kesejahteraan di kawasan. Untuk itu, Indonesia siap ikut serta dalam dialog dan memberikan masukan konstruktif bagi keberhasilan kerja sama IPEF,†pungkasnya.
IPEF merupakan kerja sama ekonomi di kawasan Indo-Pasifik yang terdiri dari 13 negara. Ke-13 negara tersebut adalah Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Filipina, India, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Acara peluncuran antara lain dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, PM India Narendra Modi, PM Selandia Jacinta Ardern, Presiden Republik Korea Yoon Suk-yeol, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Thailand Prayut Chan-o-cha, PM Vietnam Phạm Minh ChÃnh, Menteri Keuangan dan Ekonomi II Brunei Darussalam Mohd Amin Liew Abdullah, Mendag Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Mohamed Azmin Ali, Menteri Perdagangan dan Industri Filipina Ramon Mangahas Lopez, serta Associate Secretary of the Department of Foreign Affairs and Trade, Australia Tim Yeend.