INAKINI.COM – Kasus penyalahgunaan data pribadi pada sejumlah aplikasi di Google Play Store maupun App Store kembali mendapat sorotan dan langsung direspon oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (KemenKominfo).
Staf Khusus Menteri KemenKominfo Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Dedy Permadi, mengatakan pihaknya telah menemukan 11 aplikasi berpotensi melanggar atau menyalahgunakan data pribadi pengguna dan memberikan peringatan untuk segera melakukan perbaikan sistem.
“Kami sudah menyampaikan kepada Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dari aplikasi tersebut untuk segera melakukan perbaikan sistem dan juga menutup fitur-fitur yang berpotensi untuk adanya pelanggaran pelindungan data pribadi,†jelas Dedy di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta pada Jumat (22/4).
Dedy menegaskan, jika dalam waktu tiga hari PSE tersebut tidak melakukan instruksi Kementerian Kominfo, maka akan diambil langkah tegas berupa penutupan akses terhadap aplikasinya.
Aplikasi yang ditutup tersebut tak hanya terbatas yang berada di Google Play Store, melainkan juga di App Store, aplikasi khusus pada smartphone buatan Apple.
“Jika tidak dilakukan, maka kami akan melakukan penutupan akses terhadap aplikasi-aplikasi tersebut baik di Google Play Store maupun App Store,†tegasnya.
Kementerian Kominfo dipastikan telah menyampaikan peringatan secara resmi kepada 11 PSE aplikasi itu untuk mengikuti aturan perundangan-undangan yang berlaku di Indonesia.
Dia juga menyatakan Kementerian Kominfo telah menyimpan seluruh daftar aplikasi yang memiliki fitur berpotensi melakukan pelanggaran penggunaan data pribadi untuk segera di tindak tegas.
“Adapun bentuk penyampaiannya, telah disampaikan melalui surat resmi. Diantara aplikasi-aplikasi itu kami sudah memiliki daftarnya, mana aplikasi yang memang terbukti memiliki fitur mengandung potensi untuk melakukan pelanggaran data pribadi,†tandasnya.
Dedy merujuk kepada tindakan Google belum lama ini yang telah menarik sejumlah aplikasi dari Google Play Store. Keputusan ini diambil seiring ditemukannya kode rahasia dalam aplikasi tersebut yang diam-diam mencuri data pribadi pengguna.
Temuan ini pertama kali diungkap oleh peneliti di International Computer Science, Serge Agelman, dan Joel Reardon dari University of Calgary. Mereka menemukan data pribadi seperti nomor telepon, email, serta data copy-paste dapat dicuri peretas melalui seperangkat kode-kode khusus (SDK).
Berikut 11 aplikasi yang diam-diam mencuri data pribadi pengguna melalui kode-kode (SDK) yang tertanam di dalamnya tersebut:
- Speed Camera Radar
- Al-Moazin Lite (Prayer Times)
- WiFi Mouse(remote control PC)
- QR & Barcode Scanner
- Qibla Compass – Ramadan 2022
- Simple weather & clock widget
- Handcent Next SMS-Text w/ MMS
- Smart Kit 360
- Al Quran Mp3 – 50 Reciters & Translation Audio
- Full Quran MP3 – 50+ Languages & Translation Audio
- Audiosdroid Audio Studio DAW