INAKINI.COM – Sabah dan Sarawak akan mendapat manfaat dari keputusan Indonesia untuk memindahkan ibu kotanya dari Jakarta ke Kalimantan, yang diharapkan akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2024.
Hal itu terungkap dalam briefing Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jakarta saat sesi meja bundar dengan Menteri di Departemen Perdana Menteri (Sabah dan Sarawak Affairs) Datuk Seri Maximus Ongkili dan Menteri di Departemen Perdana Menteri (Ekonomi) Datuk Seri Mustapha Muhammad.
“Pergeseran ibu kota Indonesia ini diharapkan akan berdampak pada spillover ekonomi dan pembangunan yang mengalir ke Sabah dan Sarawak melalui ekonomi perbatasan,†kata Onkili.
Kadin adalah organisasi payung yang terdiri dari kamar-kamar dan asosiasi bisnis Indonesia yang berfokus pada semua hal yang berkaitan dengan perdagangan, industri, dan jasa nasional dan internasional.
Dengan 34 kamar regional dan 524 cabang, ini adalah satu-satunya organisasi bisnis nasional yang diamanatkan oleh otoritas Indonesia untuk berbicara atas nama bisnis swasta, berhubungan dengan pejabat pemerintah dan mencakup semua sektor terkait.
Ongkili, yang memimpin delegasi Malaysia untuk kunjungan resmi selama seminggu ke Indonesia, menyoroti bahwa Kadin sudah bekerja pada beberapa hal dengan pemerintah Malaysia untuk meningkatkan hubungan bilateral dan ekonomi.
Ia mengatakan perlunya pembangunan infrastruktur yang lebih baik serta pembentukan kontrol keamanan yang lebih baik seperti pengaturan Bea Cukai, Imigrasi, Karantina dan Keamanan di semua titik masuk di sepanjang perbatasan Kalimantan – Sabah dan Sarawak.
Dia menambahkan bahwa Sabah dan Sarawak harus memanfaatkan peluang yang akan tersedia mengingat kedekatan kedua negara dengan ibu kota negara bagian baru Indonesia.
“Kerja sama bilateral antara Malaysia dan Indonesia sudah lama ada, tetapi masih ada ruang untuk perbaikan,†katanya.
Ongkili dan delegasinya dijadwalkan bertemu dengan pejabat tinggi di Indonesia untuk membahas berbagai hal, terutama yang terkait dengan hubungan bilateral, ekonomi, dan masalah internasional lainnya.
Tim delegasi tersebut antara lain Wakil Ketua Menteri Sabah merangkap Menteri Pengembangan Industri, Datuk Joachim Gunsalam dan Wakil Ketua Menteri Sarawak merangkap Menteri Perdagangan, Industri dan Investasi negara bagian, Datuk Amar Awang Tengah Ali Hasan.
Menggambarkan kunjungan selama seminggu sebagai ‘tepat waktu dan strategis’, Ongkili mengatakan tim bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung tentang lokasi ibu kota Indonesia yang baru dan kemungkinan dampaknya terhadap ekonomi perbatasan antara Kalimantan dan Sabah dan Sarawak.
“Kami juga berharap kunjungan ini dapat mempererat tali silaturrahmi yang sudah terjalin antara kedua negara, sehingga ke depan kita dapat bekerja sama secara erat, baik secara ekonomi, sosial dan politik,†ujarnya.