PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil meraih laba bersih Rp 7,91 triliun pada 2021. Raihan ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah perusahaan tersebut berdiri.
Berdasarkan laporan Perseroan yang diumumkan di keterbukaan informasi BEI pada Senin (7/3), PTBA berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 7,91 triliun, naik signifikan sebesar 231 persen dari capaian tahun 2020 sebesar Rp 2,39 triliun.
Pendapatan usaha PTBA juga meningkat, mencapai Rp 29,26 triliun atau naik sebesar 69 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp17,33 triliun.
Seiring dengan pencapaian tersebut, PTBA mencatat kenaikan total aset sekitar 50 persen dari Rp 24,06 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp 36,12 triliun per 31 Desember 2021.
Pencapaian gemilang yang diraih PTBA didukung oleh kinerja operasional yang solid di sepanjang tahun 2021 seiring dengan pemulihan ekonomi global maupun nasional yang mendorong naiknya permintaan atas batu bara. Momentum kenaikan harga komoditas batu bara global yang cukup signifikan juga turut mendorong pencapaian ini.
Hingga 31 Desember 2021, harga batu bara menunjukkan penguatan dibandingkan tahun sebelumnya dengan rata-rata harga batu bara indeks Newcastle sebesar USD 137,28 per ton dan indeks harga batu bara thermal Indonesia (Indonesian Coal Index/ICI) dengan rata-rata USD95,05 per ton.
Di sisi lain, berbagai strategi efisiensi berkelanjutan pun diterapkan melalui implementasi operasional perusahaan yang optimal dengan mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan.
Pada tahun 2021, produksi batu bara PTBA mengalami kenaikan 21 persen dari tahun sebelumnya atau menjadi 30.04 juta ton. Volume angkutan batu bara juga mengalami kenaikan menjadi 25,42 juta ton atau naik 7 persen dari tahun 2020.
Kenaikan produksi dan volume angkutan batu bara ini diikuti pula dengan kenaikan volume penjualan batu bara. Sepanjang 2021, PTBA berhasil menjual batu bara sebesar 28,37 juta ton atau naik 9 persen dari tahun sebelumnya dengan rasio penjualan domestik 57 persen dan ekspor 43 persen.
Kenaikan penjualan didukung oleh strategi manajemen dalam mengoptimalkan peluang pasar ekspor ke beberapa negara seperti China, Taiwan, Philippines, India, Jepang, dan Vietnam.
Dengan demikian, PTBA menargetkan produksi batu bara menjadi 36,41 juta ton untuk tahun 2022 atau naik 21 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 30,04 juta ton. Target angkutan pada 2022 juga ditingkatkan menjadi 31,50 juta ton atau naik 24 persen dari realisasi angkutan tahun 2021 sebesar 25,42 juta ton.
Sedangkan untuk volume penjualan batu bara 2022. Perseroan menargetkan peningkatan menjadi 37,10 juta ton atau naik 31 persen dari realisasi penjualan batu bara tahun 2021 sebesar 28,37 juta ton.