INAKINI.COM – Pemberian vaksinasi Covid 19 ke pihak masyarakat baik itu usia lansia, dewasa, dan anak-anak masih terus berlangsung. Namun ada kabar kurang menguntungkan dimana pihak Kemenkes sendiri menyatakan bahwa ada data dari 18 juta dosis vaksin masih berpotensi kadaluwarsa setidaknya pada akhir Februari 2022 lalu.
Pihak Juru Bicara Vaksinasi Covid 19, Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi juga mengutarakan dari upaya percepatan masih terus dilakukan terutama pada penambahan sosialisasi sampai menggandeng TNI dan Polri untuk proses vaksinasi kata Nadia di konferensi pers secara vritual, Selasa (1/3/2022).
Nadia juga menambahkan pihaknya sudah melakukan validasi terhadap semua stok vaksin di sistem pusat dan ditemukan beberapa daerah masih belum memperbarui data vaksinasi.
Baca Juga : Beri Bantuan Gempa Sumatra Barat, BULOG Bergerak Cepat Salurkan Paket Sembako
Saat ini proses masih berlangsung dan sepertinya angka dari 18 juta tersebut yang kadaluwarsa masih tidak sampai angka tersebut karena banyak vaksinasi yang sudah dilakukan dan ternyata banyak kabupaten dan kota sudah update hingga angka vaksin expired tersebut masih bisa dihitung.
Selanjutnya, Nadia juga mengatakan bahwa dari pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang melakukan kajian baru mengenai penambahan masa edar Vaksin AstraZeneca sampai sejumlah dosis vaksin kadaluwarsa masih dikatakan sedikit.
Sehingga kemungkinan besarnya tidak mencapai angka 18 juta vaksin. Dilansir dari Kompas.tv dimana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menjelaskan bahwa ada 18 juta vaksin gratis akan jatuh tempo hingga kadaluwarsa pada akhir Februari 2022 ini.
Untuk mengantisipasi hal tersebut vaksin booster masih terus mengalami penguatan terus digenjot di sejumlah wilayah. Hal tersebut masih bisa disampaikan Budi Gunadi Sadikin meninjau jalan vaksinasi booster di Balai Sarwon, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
Menkes juga menjelaskan dari vaksin yang masih jatuh tempo dalam waktu dekat menjadi donasi dari negara maju. Tidak hanya itu, dari bulan Januari masih masuk 10 juta vaksin booster yang masuk ke Indonesia.
Lihat Juga : Menteri BUMN: Buah Transformasi, Laba Bank Himbara Melesat 78,06%