Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta akan dipercantik dengan penataan khusus. Penataan tersebut dilakukan untuk menyongsong event G20 Indonesia 2022.
Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) Edy Setijono mengatakan, mulai bulan Januari 2022 sudah dimulai penataan kawasan Taman Mini. Diharapkan sekitar Agustus 2022 atau paling lambat bulan September 2022 revitalisasi fisik sudah selesai.
“Mulai bulan Januari 2022, sudah kick off penataan kawasan ini sudah dimulai. Kita berharap sekitar Agustus paling lama September tahap revitalisasi fisik bisa selesai untuk menyongsong kegiatan G20. Kita berharap nanti ada satu kegiatan side event G20 di TMII, seperti juga di Borobudur, Prambanan. Borobudur, Prambanan itu juga menjadi tempat untuk side event G20 juga, tapi kalau Borobudur, Prambanan sudah ready tinggal pembenahan sedikit, tapi kalau TMII perlu renovasi dan lain-lain,” kata Edy kepada wartawan di sela Soft Opening Borobudur Edupark di Mungkid, Kabupaten Magelang, Sabtu (15/01).
Terkait dengan penataan tersebut, nantinya ditutup sementara bagi wisatawan atau tetap dibuka masih dikaji. Hal tersebut nantinya akan melihat aktivitas konstruksi dalam penataan.
“Jadi ada tahapan nanti, ini masih dikaji. Karena di bulan satu, bulan dua, aktivitas konstruksinya belum tinggi sekali, ya mungkin nanti dimulai bulan ketiga, keempat, kelima, keenam ketika aktivitasnya sudah sangat crowded itu memang harus kita tutup,” ujar Edy.
“Insya Allah di Agustus, September, pokoknya begitu dah selesai, kita relaunch di akhir tahun kemungkinan dalam rangka G20,” tuturnya.
Edy menjelaskan, untuk tahap pertama masih penataan kawasan guna mengembalikan sebagaimana lay out yang ada. TMII harus menjadi tempat yang betul-betul untuk melihat keindahan kebudayaan bangsa Indonesia.
“Jadi tahap pertama ini masih penataan kawasan, jadi kawasannya kita kembalikan lagi dalam lay out yang semestinya. TMII ini kan harus menjadi bahasa kami showcase of beauty Indonesia, itu harus menjadi betul-betul tempat orang melihat keindahan budayanya bangsa kita. Kalau sekarang banyak fungsi komersial lain yang masih tumpang tindih, itu kita tata ulang. Jadi orang datang kesitu, dia betul-betul bisa merasakan suasana budaya Indonesia,” tuturnya.