Mahalnya minyak goreng di pasaran membuat pemerintah daerah dan kota melakukan kegiatan operasi pasar. Seperti halnya di Pasar Pelita, Jalan Stasiun Timur, Kelurahan Gunungparang, Kota Sukabumi pada Senin 17/1/2022 menyimpan cerita kurang menguntungkan dari segi warga.
Pada kegiatan operasi pasar tersebut tidak diperhitungkan warga karena kurangnya sosialisasi ke pihak warga. Bahkan ada banyak warga mengantre lama karena tidak ada informasi akan ada operasi pasar dan akhirnya tidak mendapatkan minyak goreng sama sekali.
Salah satu warga bernama Lala Maryati, mengaku sudah antre dari pukul 06.00 WIB akan tetapi baru dilayani pada pukul 15.00 WIB. Bahkan ada beberapa warga mendapatkan kekecewaan karena tidak memperoleh minyak goreng seperti yang dijanjikan.
Beberapa warga juga mengeluhkan tidak adanya sosialisasi dari pihak pemerintah setempat mengenai adanya operasi pasar. Meskipun dari kegiatan operasi pasar dilakukan sejak pagi hari, tetap saja masyarakat tidak mendapatkan minyak goreng sesuai dengan harga yang terjangkau.
Untuk harga minyak goreng 2 liter di operasi pasar bisa dibanderol Rp 28.000, bahkan saat ini harga untuk dua liter minyak goreng bisa berkisar di nilai Rp 39.000.
Sedangkan dari pihak Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi UMKM perdagangan dan Perindustrian Kota Sukabumi, Widya Yudha Setiawan mengatakan penjualan minyak goreng murah sekarang masih dilakukan oleh produsennya sendiri dan tidak melalui Diskumindag Kota Sukabumi.
Ada perintah langsung dari Kementerian Perdagangan dan turun ke provinsi hingga ke kota dan kabupaten. Kali ini langsung oleh produsennya bukan dari Diskumindag.
Perjalanan logistik membuat pengiriman minyak goreng seharga Rp 25.000 tersebut mengalami kendala. Sehingga masyarakat sendiri harus rela menunggu lama untuk bisa mendapatkan harga minyak goreng lebih terjangkau.
Diharapkan masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau ditengah meningkatnya harga eceran di pasaran.
