Friday, November 22, 2024
spot_img
HomeHealthPenularan Semakin Cepat, IDI Usul Level PPKM Dinaikkan Cegah Penyebaran Omicron

Penularan Semakin Cepat, IDI Usul Level PPKM Dinaikkan Cegah Penyebaran Omicron

Berbagai peningkatan jumlah penularan varian Omicron di daerah seperti Jakarta dan sekitarnya membuat IDI memberi tanggapan untuk meningkatkan level PPKM.

Pihak Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, PB IDI mengusulkan bahwa pemerintah sebaiknya mengambil ancang-ancang untuk bisa meningkatkan level PPKM.

Sebab dari beberapa trend kasus Covid 19 varian Omicron telah menyebar dalam waktu cepat melalui mobilitas warga. Sehingga dari transmisi lokal sudah terjadi di berbagai daerah, dan perlu langkah cepat untuk bisa mengurangi tingkat penularan tersebut.

Dilansir dari Ketua PB IDI, Daeng M Faqih menyebutkan bahwa banyak hal harus dilakukan dan sekarang diperlukan peningkatan level PPKM karena memang dari gejala omicron masih ringan tetapi penyebarannya masih terus meningkat.

Dalam pernyataannya, peningkatan level PPKM tersebut masih perlu acuan data mengenai tingkat mobilitas warga. Kemudian dari transmisi lokal sudah terjadi meskipun varian omicron ini memiliki gejala ringan tetap saja kecepatan penularan masih tetap tinggi.

Penularan varian omicron ini tidak terpaku pada usia tertentu, akan tetapi lebih fokus ke mobilitas warga yang mana bisa mendorong penularan lebih cepat jika tidak ada penanganan secara serius oleh banyak pihak termasuk pemerintah.

Sebaiknya perlu pengetatan dari beberapa sektor terutama kedatangan warga dari luar negeri ataupun yang ingin ke luar negeri. Sehingga tidak ada volume yang bertambah lagi, meskipun saat ini sudah terjadi transmisi lokal. Meskipun dari volume dari luar terus meningkat pastinya ada peningkatan cukup masif di tanah air.

Pihak Kemenkes sendiri telah mencatat adanya penambahan rekor sebanyak 66 orang sehingga total penularan kasus omicron mencapai 572 kasus di Indonesia. Pihak Juru Bicara Vaksinasi Covid 19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi telah mengatakan bahwa hampir setengah sudah menjalani isolasi.

Sehingga dari pemantauan di lapangan masih ada kasus yang mengalami proses pengecekan dahulu, kemudian dari sisi gejalanya masih ringan dan tanpa gejala. Sehingga tidak butuh perawatan serius namun tetap dipantau untuk menghindari gejala lebih buruk.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments