Seringkali aktivitas melihat gadget ataupun menggunakan gadget dari pihak orang tua tidak disadari memberi dampak kurang baik bagi masalah pertumbuhan anak.
Dari awal terlihat bagaimana potensi buruk penggunaan gadget berlebihan, sehingga ada beberapa alasan kenapa penggunaan gadget sebaiknya dibatasi dalam durasi tertentu.
Rata-rata kebiasaan anak ketika melihat orang tua sering menggunakan gadget adalah meniru dan juga ingin memiliki gadget dengan tujuan tertentu.
Ternyata ada beberapa dampak buruk ketika orang tua sering bermain gadget di depan anak, yang mana sebaiknya Anda hindari.
Mendapat Resiko Gangguan Perilaku
Bisa dikatakan ada dampak buruk terhadap gangguan perilaku yang mana memperhitungkan aspek gadget dibanding sang anak membuat perhatian orang tua ke anak semakin berkurang.
Adapun beberapa perilaku yang sering muncul seperti berteriak, tantrum, hiperaktif, menangis, dan masih banyak lainnya.
Jika dibiarkan saja, maka gangguan perilaku ini akan memberi efek buruk pada usia dewasa ke depannya.
Akan Menurunkan Daya Fokus Anak
Keterlibatan dari pihak orang tua yang rendah terhadap pengawasan anak akan memberi efek kurang baik pada proses memperhitungkan ketahanan fokus terhadap satu kondisi keadaan dan aspek lainnya.
Dari daya fokus ini sebenarnya bisa berpengaruh besar pada kemampuan belajar anak sekolah yang sebenarnya perlu diperhitungkan kembali untuk menghindari resiko penurunan daya fokus.
Akan Ada Rasa Diabaikan Dari Pihak Anak
Seperti kita lihat permainan di dalam gadget seringkali membuat pihak orang tua mengabaikan anak-anak. Dari sinilah Anda bisa membuat pengaruh besar terhadap pertumbuhan volume otak anak, sehingga ada rasa diabaikan dari pihak anak yang sebenarnya perlu Anda cermati kembali.
Sebaiknya cermati kembali dari potensi penggunaan gadget yang sebenarnya harus diperhatikan kembali. Jangan sampai hubungan Anda dengan anak menjadi renggang karena terlalu sering memakai gadget.
Koneksi Anak dan Orang Tua Tidak Kuat
Selalu ada masalah ketika orang tua terlalu sering memainkan gadget dibandingkan memperhitungkan komunikasi terhadap anak-anak.
Dari sinilah Anda bisa mencermati bagaimana langkah komunikasi lebih tepat dan seperti apa ekspresi anak untuk bisa mendapat interaksi lebih baik.
