Menjelang akhir tahun dan perayaan Natal hingga Tahun Baru ada banyak potensi dari peningkatan harga sembako.
Pada beberapa waktu lalu harga minyak goreng sudah naik tajam dan membuat dampak besar terhadap peminatnya. Sehingga masyarakat beralih ke minyak goreng curah yang harganya tergolong murah.
Baru-baru ini harga cabai di beberapa pasar tradisional Kota Solo telah melonjak tajam menjelang Natal dan Tahun Baru 2022.
Dari kenaikan harga tersebut memang terlihat signifikan yang mana membuat omzet dari para pedagang sendiri merosot tajam.
Ada pantauan dari Pasar Legi, Solo yang mana harga cabai rawit sendiri bisa mencapai angka Rp 55.000 dari sebelumnya Rp 10.000 per kg. Kemudian dari jenis cabai merah besar juga mengalami kenaikan mencapai Rp 35.000 naik sebelumnya harga Rp 12.000 per kg.
Sedangkan dari cabai hijau juga mengalami kenaikan yang mana dari angka 12.000 menjadi 35.000 perkg. Pada komoditas cabai keriting sebelumnya di kisaran angka Rp 18.000 sekarang menjadi Rp 40.000 per kg. Pada sektor cabai kering juga mencapai angka Rp 50.000 per kg.
Beberapa penjual di Pasar Legi juga membeberkan bahwa kenaikan harga cabai tersebut sudah berlangsung selama tiga hari lalu. Tentu ada faktor dari curah hujan yang mana terbilang tinggi pada beberapa waktu lalu di sejumlah daerah.
Sampai saat ini pasokan cabai di daerah Kota Solo sendiri sudah didatangkan dari Jawa Timur salah satunya Kediri dan Banyuwangi. Kemudian di Jawa Tengah sendiri juga mendapat pasokan dari daerah Sragen.
Kenaikan harga tersebut membuat banyak pedagang mengeluh dan mengakibatkan omset penjualan menjadi berkurang. Kenaikan harga dari komoditas cabai ini terbilang meroket tajam dan masih belum memberi dampak baik dan memunculkan tanda akan menurun.
Bahkan ada prediksi bahwa kenaikan harga komoditas cabai dan lainnya justru akan meningkat karena menjelang Natal dan Tahun Baru.
Tidak hanya cabai saja, kenaikan harga pada bawang putih juga bisa mencapai Rp 20.000 yang sebelumnya Rp 15.000. sedangkan dari bawah merah meningkat harganya dari Rp 23.000 sampai Rp 24.000 per kg.
Pelaku pasar juga berharap dari pihak pemerintah untuk bisa mengontrol harga dan menjaga pasokan stok di beberapa pasar. Diharapkan ada kebijakan operasi pasar untuk menstabilkan harga dan menjaga para pembeli.