Olahraga angkat beban ataupun sering disebut sebagai fitnes sekarang masih trend dilakukan orang dewasa. Banyak tujuan sekaligus manfaat dari olahraga angkat beban ini mulai dari penurunan berat badan, mampu mengurangi lemak, membentuk otot, dan mencegah penyakit osteoporosis.
Hanya saja, dari semua nilai manfaat tersebut olahraga angka beban ini masih memiliki resiko. Karena itu ada beberapa pengaruh ketika Anda sudah melakukan olahraga angkat beban ini salah satunya cedera.
Namun, cedera masih bisa dihindari dengan cara melakukan pemanasan ataupun menggunakan pemandu untuk memberi panduan gerakan dari mengangkat beban agar tidak menjadi sumber cedera.
Masih banyak orang merasa ragu untuk melakukan aktivitas olahraga satu ini karena memang ada anggapan membuat tubuh seseorang menjadi pendek. Namun hal tersebut menjadi mitos belaka, sehingga justru ada resiko olahraga angkat beban yang semestinya Anda pahami seperti berikut ini.
Mengalamai Cedera Otot
Pada dasarnya ada satu konsep resiko dari olahraga angkat beban ini dimana cedera otot sering menghantui dari aktivitas angkat beban ini. Resiko cedera bisa muncul di bagian bahu, otot betis, dan lainnya.
Namun, untuk mengurangi resiko cedera setiap kegiatan perlu adanya pemandu yang mana menjadi salah satu modal penting untuk menghindari cedera sekaligus memberi manfaat pada sisi efektif gerakannya.
Mengalami Gangguan Tulang
Berikutnya ada resiko ketika Anda mengangkat beban tanpa pemanasan ataupun tidak mengikuti aturan yakni mengalami gangguan tulang. Perubahan kepadatan tulang bisa terjadi karena terlalu banyak mendapat tekanan selama latihan.
Tekanan berulang kali dan berlebihan inilah menyebabkan retak tulang ataupun fraktur stres sampai patah tulang menjadi palign buruk. Tidak hanya itu, ada resiko terjadinya dislokasi bahu hingga beberapa resiko lainnya yang semuanya bisa dicegah dengan mengikuti latihan dan memakai pemandu.
Mengalami Hernia
Sampai sekarang hernia bisa terjadi sebagai satu resiko adanya beban terlalu berat yang harus diangkat dalam aktivitas angkat beban. Olahraga satu ini memang perlu tenaga besar dan kekuatna otot di bagian perut.
Karena itu penyebab hernia ini bukan hanya pengangkatan beban terlalu besar, tetapi ada kelemahan di dinding perut dekat pusat dan selangkangan sehingga bisa memberi resiko cukup besar jika tidak berhati-hati.
Robeknya Pembuluh Arteri Jantung
Walaupun jarang terjadi, namun resiko dari angkat beban juga dapat membuat pembuluh darah arteri jantung robek. Diseksi arteri koroner spontan bisa terjadi karena aktivitas fisik ekstrim dan intenstias tinggi termasuk latihan angkat beban secara berlebihan.
Beberapa orang dengan riwayat penyakit jantung bisa mengalami kondisi tersebut, sehingga ada beberapa gejala seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, hingga detak jantung meningkat.