Wabah flu burung masih menjadi momok menakutkan ditengah pandemi Covid 19. Dalam hal ini wabah flu burung ternyata masih menghantui sejumlah negara salah satunya Jepang. Sebanyak 143.000 unggas termasuk ayam dimusnahkan karena didapati terkena virus flu burung.
Awal mula dari deteksi kasus flu burung pada unggas ini berawal sejak musim dingin tahun ini. Kasus flu burung masih terus menyebar hingga memberi efek terhadap peternakan unggas. Dari lokasi timur laut Jepang menjadi satu daerah dengan catatan kasus flu burung terbanyak.
Dilansir dari Kementerian Pertanian Jepang, terdapat informasi kurang lebih 143.000 ekor ayam dimusnakan tepatnya di peternakan Kota Yakote di Prefektur Akita dan zona terlarang ditetapkan seluas 10 km dari lokasi tersebut.
Jepang masih menghadapi situasi yang mana tidak banyak kalangan mengantisipasi terjadinya flu burung. Bahkan ada kemungkinan jika flu burung bisa menular ke manusia melalui konsumsi daging ataupun telurnya.
Tidak hanya di Jepang, beberapa sumber terpercaya juga memberi informasi bahwa peningkatan jumlah orang di China terinfeksi flu burung berubah menjadi satu sumber khwatiran bagi ahli epidemiologi terutama pada kondisi dimana dunia masih dalam proses pemulihan Covid 19.
Sampai saat ini China masih mengkonfirmasi jumlah kasus positif flu burung mencapai 21 kasus dengan enam orang meninggal dunia. Namun, beberapa data juga memberi informasi ada jumlah pasien flu burung dalam kondisi kritis yang sudah didata oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Jika dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun lalu, tentu jumlah kasus saat ini dinilai bertambah dalam jumlah cukup banyak dibandingkan tahun lalu mencapai 5 orang saja.
Dari kawasan Eropa juga telah dilaporkan adanya kasus flu burung sebanyak 650.00 ekor unggas tertular di kawasan peternakan Polandia. Hingga kini Jepang juga mengalami musim flu terburuk di kawasan peternakan yang mana jumlah unggas ayam yang dimusnahkan bisa mencapai 3 juta sebagai satu kasus terbanyak dalam tahun ini.
Diketahui Jepang memiliki jumlah populasi ayam petelur mencapai 185 juta ekor, kemudian ayam pedaging mencapai 138 juta ekor dilansir dari data kementerian pertanian Jepang.