Kementerian Perhubungan Indonesia (Kemenhub) berencana merevitalisasi Bandar Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta, guna meningkatkan faktor keselamatan penerbangan.
Hal tersebut dilakukan mengingat Bandara Halim punya fungsi yang vital, namun terjadi penurunan kualitas elemen bandara terutama runway.
Pembahasan intensif tengah dilakukan dengan berkoordinasi bersama Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara, Kementerian Keuangan, Sekretariat Negara, Kementerian PUPR, Angkasa Pura II, serta pemangku kepentingan terkait lainnya.
“Kami sedang menyiapkan desain sisi udara seperti rekonstruksi runway dan perbaikan sistem drainase. Hal-hal tengah kami bahas dengan berbagai pihak,” ujar Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhub Novie Riyanto pada Jumat (5/11).
Novie menambahkan bahwa saat ini tengah dibahas berbagai hal yang harus dipersiapkan terkait dampak dari proses revitalisasi ini yang memerlukan waktu kurang lebih satu tahun. Hal ini untuk memastikan keselamatan, dan pelayanan terbaik dapat dipenuhi.
Adapun rencana operasionalisasi dan lain-lain akan disampaikan setelah pembahasan bersama Kementerian dan Lembaga terkait.
Dalam Salinan rapat itu dijelaskan rencana penutupan ini karena ada perbaikan di bandara dari bulan ini hingga sembilan bulan ke depan. Sehingga bandara harus mempersiapkan segala kemungkinan. Namun belum diputuskan apakah run way akan ditutup secara parsial atau total.
Bandara Soekarno Hatta, Banten disebut akan menerima ada rencana pengalihan reguler jet flight imbas penutupan Halim. Beberapa maskapai juga masih menunggu aturan teknis.
Pengamat Penerbangan Alvin Lie membenarkan terkait kabar penutupan Bandara Halim secara bertahap untuk dilakukan Revitalisasi. Alvin menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas dari bandara tersebut.