Dewan Komisaris PT PP (Persero) Tbk (PTPP) lakukan kunjungan kerja ke salah satu proyek PT PP Properti Tbk (PPRO). Proyek pengembangan milik PPRO yang dikunjungi oleh Dewan Komisaris dan Direksi PTPP, yaitu Permata Puri Cibubur yang berlokasi di Cibubur. Kunjungan kerja tersebut dilakukan untuk melihat progress pengembangan proyek dan memastikan proyek Permata Puri Cibubur tersebut berjalan dengan baik.
Dalam kunjungan kerja yang dilaksanakan pada hari Senin (23/08) dihadiri oleh jajaran Dewan Komisaris PTPP, yaitu: Andi Gani Nena Wea selaku Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, Nur Rochmad selaku Komisaris Independen, Ernadhi Sudarmanto selaku Komisaris, dan Loso Judiajanto selaku Komisaris didampingi Direksi PTPP, yaitu Agus Purbianto selaku Direktur Keuangan & Manajemen Resiko dan Sinur Linda Gustina selaku Direktur HCM & Strategi Korporasi. Selain dihadiri oleh jajaran Manajemen PTPP, kunjungan tersebut turut didampingi oleh Direksi PPRO. Untuk menekan dan mencegah penyebaran Covid-19, pelaksanaan kunjungan kerja Dewan Komisaris tersebut sangat menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Permata Puri Cibubur merupakan suatu kawasan rumah tinggal dalam bentuk landed house yang dikembangkan oleh PPRO. Hunian ini memiliki lokasi yang sangat strategis di kawasan Cibubur yang dekat dengan Tol JORR 2 dan LRT yang akan menghubungkan kawasan di Selatan dan Timur Jakarta hingga ke pusat kota dalam hitungan menit.
Selain memiliki konektivitas yang strategis, lokasi Permata Puri Cibubur juga berada dekat dengan kawasan komersial, seperti mal dan pusat perbelanjaan. Landed house ini mengusung konsep hunian Tropis Modern yang diadaptasi sesuai kondisi iklim di Indonesia.
Proyek pengembangan Permata Puri Cibubur terletak di lokasi yang sangat strategis dimana dapat ditempuh dalam waktu 7 (tujuh) menit dari pintu tol. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh landed house tersebut diharapkan agar PPRO dapat memaksimalkan strategi marketing yang ada.
Kami melihat pengembangan proyek yang kami kunjungi ini memiliki rencana yang baik terutama di masa Pandemi Covid-19 ini. Kami berharap proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditargetkan tentunya dengan kualitas bangunan terbaik.
Walaupun pembangunan proyek ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19 dan industri properti yang sedang menurun bukan tidak mungkin PPRO dapat mengambil peluang yang ada. Hal ini membuktikan bahwa meskipun dengan adanya wabah Covid 19, sektor properti masih bisa tumbuh terutama landed house yang dibanderol dengan range harga Rp. 750 juta – Rp. 2 miliar. “Kami berharap ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk PPRO ke depanâ€Â, ujar Andi Gani Nena Wea Komisaris Utama PTPP di sela-sela kunjungan kerja ke proyek tersebut.